Saturday 31 May 2014

ku tunggu kau dalam mimpi

Kutunggu kau kembali dalam mimpi
Biarkan angin malam berhembus
Sayup-sayup menyusup ke dalam angan
Menuntun mata ini menuju indahnya mimpi
Sembunyika lelah hati yang gundah gulana
Jalanan hari yang terlewati bagai bayangan fatamorgana
Menyeret langkah kaki tuk mengejarmu agar tak pergi
Berharap dapat menahanmu dan kembali bersama
Menggapai mimpi yang pernah terucap jadi janji
Nada-nada serangga malam melantun
Ikut bersedih karna cinta yang retak
Bersaut-sautan berbagi kabar malam
Mereka terdiam dan terpejam walau kantuk belum datang
Engkau yang tetap pergi langkahkan kaki
Tetap kutunggu cepatlah kembali
Walau hanya dalam mimpi
Ku yakin kau kan kembali

Friday 23 May 2014

09-05-14

9 mei 2014
Jarum jam terus berpacu dengan waktu, dengan sekuat tenaga ia seret sang mentari tuk terus mengitari bumi memerikan tanda, memberikan cahaya dan kehangatannya. Jarum jam tak henti-hentinya terus memperingatkan pada sang surya tuk selalu melaksanakan tugas yang di embannya, tugas yang telah dibebankan selama puluhan, ratusan, ribuan, jutaan, bahkan milliaran tahun yang lalu, dan sekama itu pula lingkaran waktu terus mengikutinya. Pernah sesaat dipertengahan tahun ketika matahari berada di titik terjauh dari bumi dan malam bergulir tak seperti biasanya, kali ini terasa lebih lama dan saat itu lah dimana saat-saat jarum jam akan merindukan sang surya, ia ingin segera membangunkan dan menyeretnya ke permukaan ufuk timur sana untuk melaksanakan tugasnya.

Tak berbeda dengan sang mentari, rembulanpun mumiliki kawan dan pengingat setia. Kawan yang selalu menemani kala ia menjalankan tugas, kawan yang selalu menghiburnya ketika kawanan awan hitam menyelimuti raut wajahnya. Kawan yang selalu hadir ketika mentari mulai tenggelam di ufuk barat sana dan kegelapan malam mulai pekat. Bintanglah kawan setia bagi sang rembulan dalam kesunyian, dan dinginnya embun malam. Ketika nyanyian binatang-binatang malam mulai hingar-pingar berpadu dengan dengkuran tubuh yang telah lelah seharian berjuang melawan panasnya terik sang mentari. Nyanyian-nyanyian inilah yang menjadi pengiring bagi tarian-tarian rembulan dan bintang ketika malam mulai larut. Mereka habiskan sepertiga malam dengan canda dan tawa kebahagiaan dan persahabatan, seakan mereka sangat ingin menggenggam jarum jam agar dia tak lagi berputar dan  tak lagi menginginkan sang mentari terbit mengakhiri kebersamaan mereka.

Sunday 11 May 2014

Tuk Kembali

Tuk kembali
Ku tak kuasa tuk menahan rindu
Rindu pada kasih dan kelembutanMu
Pada kemurahan dan keadilanMu
Walau seringkali aku melupakanMu
Namun
Engkau tetap memberi dan mengasihi
Engkau tetap dermawan dan bijaksana
Engkau tetap memberi keadilan padaku
Dan kini
Aku mulai mengingatMu lagi
Ketika tak kuasa aku menahan
Sejuta sesal di dalam hati

15-01-2012

Nyamuk

Nyamuk
Terbang mendesing
Dengan sayap-sayap tipis
Merangkak menyusup ke dalam
Mecari mangsa yang terlelap
Mendarat di atas pori-pori lembut
Menghisap memenuhi perut
Dan akhirnya kaupun mati
Karna keserakahanmu sendiri
15-01-2012
  

Hidup ini?

Hidup Ini?
Tuhan jika memang hidup ini hanyalah permainan
Aku akan mencoba untuk bermain
Jika hidup ini perjuangan
Aku telah mencoba untuk berjuang
Jika hidup ini pengorbanan
Aku selalu berkorban
Jika hidup ini perlombaan
Aku mencoba menjadi pemenang
Jika hidup ini pecarian
Aku telah selalu mencari
Jika hidup ini penantian
Aku akan selalu menanti
Jika hidup ini percobaan
Aku akan mulai untuk mencoba
Tuhan aku hanya mencoba untuk mencari kehidupan yang sebenarnya terjadi
Semoga Engkau akan memberi petunjuk
Saat aku mencari
24-03-2013
Al.goit

Friday 9 May 2014

Harapan dan Janji

Harapan janji
Tuhan ini terjadi lagi
Saat tangan terasa dingin
Kesadaran hilang rasa maluku melayang
Yang terasa hanya kegelapan dan bungkam
6 mei janji berujung pelanggaran dan penyesalan
Amarah, emosi beradu padu jadi satu
Panas mentari lelehkan keringat dan daki
Tapi entah kenapa tak dapat lunturkan
kegelapan angan
Semua berlalu goreskan luka dan tangis
Bergejolak dalam otak dan hati lalu jadi sesal
Kini harap dan cemas ingin air mata itu terhenti
Tak ingin kubangan kering itu becek karna dosa lagi
Tuhan kuharap ini berlalu jadi baru
Ku harap sesal ini Kau tetapkan dalam hati
Ku harap tangis ini jadi ganti tangis waktu nanti
Ku harap harapan ini janji dan ku tepati

Alghoit 07-05-2014

Janji Taat Iblis

Janji Taat Iblis
Saat penolakan sujudku pada Adam jadi ancaman
Engkau jatuhkan kutukan itu padaku Tuhan
Beban berat berbekal hasutan Engkau limpahkan
Bujuk , rayu, dan bisik Engkau jadikan keahlianku
Kini tertutup sudah pintu surgaMu untukku
Telah Engkau pastikan bagiku nerakaMu
Bersama sahabat dan kerabatku yang setia
Merekalah yang dalam naunganku di dunia
Tuhan biarlah beban ini tetap ku emban
Mungkin inilah sejarah yangkan Engkau ceritakan
Jadikan pengingat bagi mereka makhluk di bumi
Dan demi janji setiaku padaMu Tuhanku
Takan lelah dan putus asa bagiku untuk tetap merayu

Alghoit 09-05-2014