Monday 9 June 2014

ada kemudahan disetiap kesulitan

Melihat dari berbagai pengalaman dalam hidup ini pasti kita akan menemui bermacam-macam masalah dan kita juga akan menemukan penyelesiannya. Baik masalah dalam rumah tangga, pekerjaan, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya. Masalah yang dewasa ini banyak membuat buta para masyarakat kita adalah masalah perekonomian dan kesejahtraan di negri ini. Bahkan masalah ekonomi di negri kita ini, tak hanya membutakan dan membuat bingung orang-orang miskin saja bahkan para pejabat dan pegawai-pegawai negarapun banyak yang larut didalamnya. Terkadang saya berfikir inikah yang dinamakan masalah, pada suatu saat saya mengalami tekanan jiwa karena memikirkan banyak penyesalan dan juga banyak harapan. Masalah pada dasarnya adalah suatu tekanan jiwa untuk memenuhi harapan dan juga membayar penyesalan di waktu lampau. Masalah juga dapat diartikan sebuah tekanan batin yang menuntut kita untuk melekukan suatu tindakan demi tercapainya harapan. 
Sesungguhnya apabila kita renungkan Allah Swt telah menerangkan pada kita dalam sutah yang berbunyi:
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ (1) وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (2) الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (3) وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (4) فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6) فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (7) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)

Yang artinya: “ Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)? (1) Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu[1],(2) Yang memberatkan punggungmu, (3) Dan Kami tinggalkan sebutan (nama)mu[2] bagimu, (4) Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (5) Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, (6) Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),[3] (7) dan hanya pada Tuhanmu lah engkau berharap. (8)
Ayat pertama dalam surah ini menurut imam Suyuti turun ketika muslim diperolok-olok oleh kaum musrikin karena kekafirannya. Seperti ketika diolok-olok oleh teman-teman kita pasti akan menjadi tekanan batin bagi kita. Dan ketika itu pula mungkin kita berfikir bagai mana cara agar kita dapat membalas mengolok-olok mereka, dan yang demikian tidaklah dibenarkan adanya, karena tak seharusnya bagi kita untuk mencari kejelekan-kejelekan orang lain. Yang seharusnya kita lakukan adalah bersabar dan melihat begitu banyaknya kekurangan pada diri kita ini. Dengan ejekan yang kta terima seharisnya dapat membuat kita sadar betapa hinanya diri kita ini dan msih sangat-sangat jauh dari kata baik. Sebuah ejekan bukanlah masalah yang berarti, karena masih banyak masalah yang akan menghadang jalan hidup kiat nanti. Allah pasti akan melapangkan dada kita orang-orang yang mendapat ejekan, selama kita tidak membalas mengejek melainkan hanya tetap besabar. Akan banyak nikmat dan faidah yang kita peroleh dengan masalah yang seperti ini, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Rosululloh Saw bersabda: “ Berbahagialah kalian karena akan daang kemudahan bagi kalian dan kesusahan tidak akan mengalahkan dua kemudahan” (diriwayatkan oleh ibnu jarir yang bersumber dari al-Hasan), dalam suatu riwayat hadits ini di ungkapkan ketika ayat kedua surah ini diturunkan. Dari hadits di atas ada dua poin yang dapat kita ambil, yaitu kemudahan dan kesusahan. Disaat kita edang ditimpa kesusahan tidaklah selayaknya bagi kita untuk bersedih karna sesuai janji Allah bahwa disetiap kesusahan pasti ada kemudahan, dan seharusnya kita bahagia karena akan datang kemudahan bagi kita.
Dengan demikian semoga kita termasuk orang-orang yang di kuatkan dalam menghadapi cobaan serta diberikan banyak kemudahan dalam sebuah kesulitan. Semoga kita diberi keyakinan bahwa benar adanya kemudahan disetiap kesulitan. Amin.




[1] Kesusahan-kesusahan yang diderita Nabi Muhammad Saw dalam menyampaikan risalah
[2] Meninggikan derajat dan mengikutkan namanya dengan nama Allah dalam kalimat syahadat, menjadikan taat kepada Nabi termasuk taat kepada Allah.
[3] Sebagian mufasir menafsirkan apabila engkau (Muhammad) telah selesai berdakwah maka beribadahlah kepada Allah; apabila engkau telah usai dengan urusan dunia maka kerjakanlah urusan akhirat, dan adalagi yang mengatakan “ apabia telah mengerjakan salat maka berdoalah”.