Melihat dari berbagai pengalaman dalam
hidup ini pasti kita akan menemui bermacam-macam masalah dan kita juga akan
menemukan penyelesiannya. Baik masalah dalam rumah tangga, pekerjaan, ekonomi,
pendidikan, dan lain sebagainya. Masalah yang dewasa ini banyak membuat buta
para masyarakat kita adalah masalah perekonomian dan kesejahtraan di negri ini.
Bahkan masalah ekonomi di negri kita ini, tak hanya membutakan dan membuat
bingung orang-orang miskin saja bahkan para pejabat dan pegawai-pegawai
negarapun banyak yang larut didalamnya. Terkadang saya berfikir inikah yang
dinamakan masalah, pada suatu saat saya mengalami tekanan jiwa karena memikirkan
banyak penyesalan dan juga banyak harapan. Masalah pada dasarnya adalah suatu
tekanan jiwa untuk memenuhi harapan dan juga membayar penyesalan di waktu
lampau. Masalah juga dapat diartikan sebuah tekanan batin yang menuntut kita
untuk melekukan suatu tindakan demi tercapainya harapan.
Sesungguhnya apabila kita renungkan
Allah Swt telah menerangkan pada kita dalam sutah yang berbunyi:
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ
صَدْرَكَ (1) وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ (2)
الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ (3) وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ (4) فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ
مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6) فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (7) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)
Yang artinya: “ Bukankah Kami telah melapangkan dadamu
(Muhammad)? (1) Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu[1],(2)
Yang memberatkan punggungmu, (3) Dan Kami tinggalkan sebutan (nama)mu[2]
bagimu, (4) Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (5) Sesungguhnya
bersama kesulitan ada kemudahan, (6) Maka apabila engkau telah selesai (dari
suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),[3]
(7) dan hanya pada Tuhanmu lah engkau berharap. (8)
Ayat pertama dalam surah ini menurut
imam Suyuti turun ketika muslim diperolok-olok oleh kaum musrikin karena
kekafirannya. Seperti ketika diolok-olok oleh teman-teman kita pasti akan
menjadi tekanan batin bagi kita. Dan ketika itu pula mungkin kita berfikir
bagai mana cara agar kita dapat membalas mengolok-olok mereka, dan yang
demikian tidaklah dibenarkan adanya, karena tak seharusnya bagi kita untuk
mencari kejelekan-kejelekan orang lain. Yang seharusnya kita lakukan adalah
bersabar dan melihat begitu banyaknya kekurangan pada diri kita ini. Dengan
ejekan yang kta terima seharisnya dapat membuat kita sadar betapa hinanya diri
kita ini dan msih sangat-sangat jauh dari kata baik. Sebuah ejekan bukanlah
masalah yang berarti, karena masih banyak masalah yang akan menghadang jalan
hidup kiat nanti. Allah pasti akan melapangkan dada kita orang-orang yang
mendapat ejekan, selama kita tidak membalas mengejek melainkan hanya tetap
besabar. Akan banyak nikmat dan faidah yang kita peroleh dengan masalah yang
seperti ini, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
Rosululloh Saw bersabda: “
Berbahagialah kalian karena akan daang kemudahan bagi kalian dan kesusahan
tidak akan mengalahkan dua kemudahan” (diriwayatkan oleh ibnu jarir yang
bersumber dari al-Hasan), dalam suatu riwayat hadits ini di ungkapkan ketika
ayat kedua surah ini diturunkan. Dari hadits di atas ada dua poin yang dapat
kita ambil, yaitu kemudahan dan kesusahan. Disaat kita edang ditimpa kesusahan
tidaklah selayaknya bagi kita untuk bersedih karna sesuai janji Allah bahwa
disetiap kesusahan pasti ada kemudahan, dan seharusnya kita bahagia karena akan
datang kemudahan bagi kita.
Dengan demikian semoga kita termasuk
orang-orang yang di kuatkan dalam menghadapi cobaan serta diberikan banyak
kemudahan dalam sebuah kesulitan. Semoga kita diberi keyakinan bahwa benar
adanya kemudahan disetiap kesulitan. Amin.
[1]
Kesusahan-kesusahan yang diderita Nabi Muhammad Saw dalam menyampaikan risalah
[2] Meninggikan
derajat dan mengikutkan namanya dengan nama Allah dalam kalimat syahadat,
menjadikan taat kepada Nabi termasuk taat kepada Allah.
[3] Sebagian
mufasir menafsirkan apabila engkau (Muhammad) telah selesai berdakwah maka
beribadahlah kepada Allah; apabila engkau telah usai dengan urusan dunia maka
kerjakanlah urusan akhirat, dan adalagi yang mengatakan “ apabia telah
mengerjakan salat maka berdoalah”.
No comments:
Post a Comment